Sabtu, 19 November 2011

Seputar SEA GAMES XXVI 2011

Indonesia Dipastikan Juara Umum SEA Games

Indonesia sudah mengamankan posisi juara umum setelah membukukan perolehan medali sementara dengan 143 emas, 114 perak, dan 106 perunggu.

Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia/Komite Olimpiade Indonesia Rita Subowo menyatakan mungkin tidak akan ada perubahan posisi klasemen umum sampai penutupan pada 22 November mendatang. "Saya kira kita sudah tidak bisa terkejar lagi," katanya, Sabtu, 19 November 2011.

Dengan jumlah tersebut, Indonesia sudah mengamankan 25 persen dari total 545 medali yang diperebutkan di sepanjang pesta olahraga tingkat Asia Tenggara ini. Para pesaing terberat Indonesia, Thailand dan Vietnam, pun diperkirakan sulit mengatasi ketertinggalan mereka.Hingga saat ini, Thailand menempati peringkat kedua dengan 85 emas, 76 perak, dan 94 perunggu. Vietnam duduk di peringkat ketiga dengan 80 emas, 77 perak, dan 82 perunggu.

Perenang sirip putra, Hans Yosaputra, dan pebulu tangkis putra, Simon Santoso, memastikan Indonesia menjadi juara umum. Hans meraih emas penentu itu saat berlaga di Stadion Akuatik Jakabaring, Palembang. Adapun Simon, dalam waktu yang hampir bersamaan, menjadi penentu dari Istora Senayan, Jakarta. Keduanya membuat Indonesia menutup perolehan medali sementara Indonesia menjadi 138 emas Hans, yang turun di nomor 800 meter surface putra, mempersembahkan sumbangan emas penentu setelah mencapai finis terdepan dengan catatan waktu 6 menit 44,41 detik. Hans mengalahkan perenang sirip Vietnam, Tran Bao Thu (6 menit 48,83 detik) dan Do Xuan Thien (6 menit 53,17 detik). Selain mempersembahkan emas, Hans mematahkan rekor SEA Games sebelumnya.

Simon membuat Indonesia semakin perkasa lewat sumbangan medali emas dari sektor tunggal putra, setelah mengalahkan tunggal putra Thailand, Tanongsak Saensomboonsuk, 21-10, 11-21, dan 21-19. Adapun para atlet soft tennis, Prima Simpatiaji dan Wukirasih, membantu dulangan medali Indonesia kemarin. Sejumlah medali emas juga diperoleh dari cabang-cabang lain. Ada pula sumbangan dua emas dari wushu. "Voli pantai juga berhasil menciptakan all Indonesian final," ujar Rita menambahkan.

Menurut Koordinator Bidang Terukur Program Indonesia Emas, Hadi Wihardja, Indonesia masih sangat berpeluang menambah perbendaharaan emasnya pada hari ini. "Masih ada kempo, perahu naga, fin swimming, dan   paragliding yang menjadi harapan tambahan medali emas kita," katanya.

Emas Pertama SEA Games Timor Leste

Metrotvnews.com, Jakarta: Timor Leste akhirnya berhasil menyabet medali emas pertama pada SEA Games XXVI/2011. Medali emas didapat dari cabang olahraga shorinji kempo di GOR Ciracas, Jakarta Timur, Ahad (20/11).

"Ini adalah persembahan medali emas pertama pada cabang kempo yang turun pada kelas gerak kekompakan dan keindahan sabuk coklat (kyukenshi)," kata Tim Pelatih Kempo Timor Leste Fransisco Amaral Dasilva.

Ia mengatakan, atlet andalan dalam kelas artistik kyukenshi tersebut adalah Julianto Perreira berpasangan dengan Dorceyana Borges dengan skor 260,5. Sedangkan pada kelas sabuk hitam (yudansha) hanya mampu meraih medali perak dari atlet Domingos Savio berpasangan Fidelia da Costa Perreira dengan skor 261,5.

"Pertandingan yang baru pertama kali digelar pada ajang SEA Games ini, bagi kami sangat berat lawan-lawannya. Namun yang menjadi tekad atlet kami adalah semangat untuk meraih medali," ucap Francisco Amaral yang didampingi pelatih Endri Soesilisa.

Untuk meraih medali emas pada cabang shorinji kempo menjadi impian yang ternyata menjadi kenyataan dalam pertarungan kali ini.  "Kami sangat gembira sekali bisa membawa medali ke Timor Leste. Kami melihat atlet kami menang dengan mengondol medali emas serasa mimpi. Namun itu bukan mimpi lagi, tapi benar-benar kenyataan," kata dosen yang juga alumni pascasarjana Fakultas Hukum Universitas Udayana, Bali.

Menurut dia, kemenangan atlet Timor Leste diharapkan membawa semangat kepada atlet-atlet Timor Leste, khususnya cabang kempo. Apalagi, sampai saat ini atlet kempo di negaranya baru sekitar 300 orang.

"Kami harapkan emas dari cabang kempo akan menjadi pemacu bagi atlet Timor Leste. Karena dengan semangat dan sportivitas tinggi ternyata peluang kemenangan dalam bertanding sangat terbuka. Ini kita buktikan pada cabang kempo," ujarnya.

Ia mengatakan, pada cabang kempo memang awalnya tidak memasang target muluk-muluk untuk meraih medali emas. Sebab, mereka sadar akan kemampuan atlet lawan yang lebih siap berlaga di kejuaraan ini.

"Semua negara kalau diperhatikan mereka sudah siap fisik dan mental. Seperti Indonesia dan Vietnam. Namun demikian kami berusaha mengejar apa yang dipersiapkan negara lain, seperti mendatangkan pelatih dari Indonesia dan melakukan ujicoba atlet di Indonesia," kata Francisco Amaral.

Dalam ajang ini diperebutkan 16 medali emas. Para negara peserta adalah Brunei Darussalam dengan kekuatan lima atlet, Kamboja (7), Laos (14), Malaysia (11), Timor Leste (15), Vietnam (16) dan tuan rumah Indonesia 34 atlet.(Ant/BEY)

Mitos 11 - 11 -11

11 - 11 - 11 diyakini sebagai tanggal yang sangat unik oleh sebagian besar orang, bahkan tak heran banyak orang yang memanfaatkan momen ini sebagai momen yang cantik untuk memamfaatkan  momen ini sebagai pelaksanaan pernikahan , kelahiran , opening suatu acara, dll.


Tanggal 11 - 11 - 11 juga digunakan sebagai opening SEA GAMES XXVI , dan juga diumumkannya new 7 wonders. Tetapi taukah anda masih banyak juga mitos di tanggal yang dianggap istimewa ini , ada yang menganggap bahwa tanggal 11 - 11 - 11 adalah hari buruk, Menurut Linda Kho - praktisi Feng Shui - tanggal 11-11-11 adalah hari buruk, karena terjadi konflik antara energy langit dan energy bumi atau pertentangan antara logam dan api.



Gedung WTC
Adapun bagi Zionis Yahudi, mereka menganggap 11 adalah angka yang sarat dengan makna. Tragedi WTC misalnya, mereka anggap itu bukan suatu kebetulan. Gedung WTC yang berdiri di New York menyerupai angka 11. Kata New York City tersusun dari 11 huruf dan merupakan Negara bagian AS ke-11. Nama pemimpinnya pada saat tragedy WTC, George W Bush juga tersusun dari 11 huruf, sama dengan pemimpin Israel, Ariel Sharon.  Lalu pesawat yang menabrak WTC adalah penerbangan yang ke-11, nama pilotnya Ramsin Yuseb juga tersusun dari 11 huruf.






Anton LaVey
Angka 11 bagi para Kabalis (penganut ritual sihir Mesir Kuno) merupakan salah satu simbol setan, selain 666. Anton LaVey, pendiri Gereja Setan dunia, memilih angka 11 ketika dirinya menyusun 11 Pasal Setan di Bumi (The Eleven Satanic Rules of the Earth) dan memilih angka 9 untuk menyusun The Nine Satanic Statements. LaVey telah lama memilih angka 11 dan 9 sebagai angka setan.






Wah, ternyata banyak misteri dibalik 11 - 11 - 11 , tetapi itu semua bargantung pada kita mau percaya atau tidak , karena semua itu bukan kita yang menentukan tetapi yang di ata.

Kamis, 17 November 2011

Hari Pahlawan

Berikut adalah sejarah terjadinya peristiwa 10 November yang kita kenal dengan "Hari Pahlawan", Penasaran?? langsung aja baca..

Pertempuran Surabaya merupakan peristiwa sejarah perang antara pihak tentara Indonesia dan pasukan Belanda. Peristiwa besar ini terjadi pada tanggal 10 November 1945 di Kota SurabayaJawa Timur. Pertempuran ini adalah perang pertama pasukan Indonesia dengan pasukan asing setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan satu pertempuran terbesar dan terberat dalam sejarah Revolusi Nasional Indonesia yang menjadi simbol nasional atas perlawanan Indonesia terhadap kolonialisme.


Kedatangan Tentara Inggris & Belanda

Setelah kekalahan pihak Jepang, rakyat dan pejuang Indonesia berupaya melucuti senjata para tentara Jepang. Maka timbullah pertempuran-pertempuran yang memakan korban di banyak daerah. Ketika gerakan untuk melucuti pasukan Jepang sedang berkobar, tanggal 15 September 1945, tentara Inggris mendarat di Jakarta, kemudian mendarat di Surabaya pada tanggal 25 Oktober 1945. Tentara Inggris datang ke Indonesia tergabung dalam AFNEI (Allied Forces Netherlands East Indies) atas keputusan dan atas nama Blok Sekutu, dengan tugas untuk melucuti tentara Jepang, membebaskan para tawanan perang yang ditahan Jepang, serta memulangkan tentara Jepang ke negerinya. Namun selain itu tentara Inggris yang datang juga membawa misi mengembalikan Indonesia kepada administrasi pemerintahan Belanda sebagai negeri jajahan Hindia BelandaNICA (Netherlands Indies Civil Administration) ikut membonceng bersama rombongan tentara Inggris untuk tujuan tersebut. Hal ini memicu gejolak rakyat Indonesia dan memunculkan pergerakan perlawanan rakyat Indonesia di mana-mana melawan tentara AFNEI dan pemerintahan NICA.


Kematian Brigadir Jenderal Mallaby

Setelah gencatan senjata antara pihak Indonesia dan pihak tentara Inggris ditandatangani tanggal 29 Oktober 1945, keadaan berangsur-angsur mereda. Walaupun begitu tetap saja terjadi bentrokan-bentrokan bersenjata antara rakyat dan tentara Inggris di Surabaya. Bentrokan-bentrokan bersenjata di Surabaya tersebut memuncak dengan terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby, (pimpinan tentara Inggris untuk Jawa Timur), pada 30 Oktober 1945 sekitar pukul 20.30. Mobil Buick yang ditumpangi Brigadir Jenderal Mallaby berpapasan dengan sekelompok milisi Indonesia ketika akan melewatiJembatan Merah. Kesalahpahaman menyebabkan terjadinya tembak menembak yang berakhir dengan tewasnya Brigadir Jenderal Mallaby oleh tembakan pistol seorang pemuda Indonesia yang sampai sekarang tak diketahui identitasnya, dan terbakarnya mobil tersebut terkena ledakan granatyang menyebabkan jenazah Mallaby sulit dikenali. Kematian Mallaby ini menyebabkan pihak Inggris marah kepada pihak Indonesia dan berakibat pada keputusan pengganti Mallaby, Mayor Jenderal Eric Carden Robert Mansergh untuk mengeluarkan ultimatum 10 November 1945 untuk meminta pihak Indonesia menyerahkan persenjataan dan menghentikan perlawanan pada tentara AFNEI dan administrasi NICA.



Perdebatan tentang pihak penyebab baku tembak


Tom Driberg, seorang Anggota Parlemen Inggris dari Partai Buruh Inggris (Labour Party). Pada 20 Februari 1946, dalam perdebatan di Parlemen Inggris (House of Commons) meragukan bahwa baku tembak ini dimulai oleh pasukan pihak Indonesia. Dia menyampaikan bahwa peristiwa baku tembak ini disinyalir kuat timbul karena kesalahpahaman 20 anggota pasukan India pimpinan Mallaby yang memulai baku tembak tersebut tidak mengetahui bahwa gencatan senjata sedang berlaku karena mereka terputus dari kontak dan telekomunikasi. Berikut kutipan dari Tom Driberg:
Berkas:Mallaby-car-b1.jpg"... Sekitar 20 orang (serdadu) India (milik Inggris), di sebuah bangunan di sisi lain alun-alun, telah terputus dari komunikasi lewat telepon dan tidak tahu tentang gencatan senjata. Mereka menembak secara sporadis pada massa (Indonesia). Brigadir Mallaby keluar dari diskusi (gencatan senjata), berjalan lurus ke arah kerumunan, dengan keberanian besar, dan berteriak kepada serdadu India untuk menghentikan tembakan. Mereka patuh kepadanya. Mungkin setengah jam kemudian, massa di alun-alun menjadi bergolak lagi. Brigadir Mallaby, pada titik tertentu dalam diskusi, memerintahkan serdadu India untuk menembak lagi. Mereka melepaskan tembakan dengan dua senapan Bren dan massa bubar dan lari untuk berlindung; kemudian pecah pertempuran lagi dengan sungguh gencar. Jelas bahwa ketika Brigadir Mallaby memberi perintah untuk membuka tembakan lagi, perundingan gencatan senjata sebenarnya telah pecah, setidaknya secara lokal. Dua puluh menit sampai setengah jam setelah itu, ia (Mallaby) sayangnya tewas dalam mobilnya-meskipun (kita) tidak benar-benar yakin apakah ia dibunuh oleh orang Indonesia yang mendekati mobilnya; yang meledak bersamaan dengan serangan terhadap dirinya (Mallaby).
Saya pikir ini tidak dapat dituduh sebagai pembunuhan licik... karena informasi saya dapat secepatnya dari saksi mata, yaitu seorang perwira Inggris yang benar-benar ada di tempat kejadian pada saat itu, yang niat jujurnya saya tak punya alasan untuk pertanyakan ... "


Ultimatum 10 November 1945

Setelah terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby, penggantinya, Mayor Jenderal Robert Mansergh mengeluarkan ultimatum yang menyebutkan bahwa semua pimpinan dan orang Indonesia yang bersenjata harus melapor dan meletakkan senjatanya di tempat yang ditentukan dan menyerahkan diri dengan mengangkat tangan di atas. Batas ultimatum adalah jam 6.00 pagi tanggal 10 November 1945.
Berkas:Bung Tomo.jpgUltimatum tersebut kemudian dianggap sebagai penghinaan bagi para pejuang dan rakyat yang telah membentuk banyak badan-badan perjuangan / milisi. Ultimatum tersebut ditolak oleh pihak Indonesia dengan alasan bahwa Republik Indonesia waktu itu sudah berdiri, danTentara Keamanan Rakyat (TKR) juga telah dibentuk sebagai pasukan negara. Selain itu, banyak organisasi perjuangan bersenjata yang telah dibentuk masyarakat, termasuk di kalangan pemuda, mahasiswa dan pelajar yang menentang masuknya kembali pemerintahan Belanda yang memboncengi kehadiran tentara Inggris di Indonesia.
Pada 10 November pagi, tentara Inggris mulai melancarkan serangan berskala besar, yang diawali dengan pengeboman udara ke gedung-gedung pemerintahan Surabaya, dan kemudian mengerahkan sekitar 30.000 infanteri, sejumlah pesawat terbang, tank, dan kapal perang.
Inggris kemudian membombardir kota Surabaya dengan meriam dari laut dan darat. Perlawanan pasukan dan milisi Indonesia kemudian berkobar di seluruh kota, dengan bantuan yang aktif dari penduduk. Terlibatnya penduduk dalam pertempuran ini mengakibatkan ribuan penduduk sipil jatuh menjadi korban dalam serangan tersebut, baik meninggal maupun terluka.
Di luar dugaan pihak Inggris yang menduga bahwa perlawanan di Surabaya bisa ditaklukkan dalam tempo tiga hari, para tokoh masyarakat seperti pelopor muda Bung Tomo yang berpengaruh besar di masyarakat terus menggerakkan semangat perlawanan pemuda-pemuda Surabaya sehingga perlawanan terus berlanjut di tengah serangan skala besar Inggris.
Perlawanan rakyat yang pada awalnya dilakukan secara spontan dan tidak terkoordinasi, makin hari makin teratur. Pertempuran skala besar ini mencapai waktu sampai tiga minggu, sebelum seluruh kota Surabaya akhirnya jatuh di tangan pihak Inggris.
Setidaknya 6,000 - 16,000 pejuang dari pihak Indonesia tewas dan 200,000 rakyat sipil mengungsi dari Surabaya. . Korban dari pasukan Inggris dan India kira-kira sejumlah 600 - 2000 tentara. Pertempuran berdarah di Surabaya yang memakan ribuan korban jiwa tersebut telah menggerakkan perlawanan rakyat di seluruh Indonesia untuk mengusir penjajah dan mempertahankan kemerdekaan. Banyaknya pejuang yang gugur dan rakyat sipil yang menjadi korban pada hari 10 November ini kemudian dikenang sebagai Hari Pahlawan oleh Republik Indonesia hingga sekarang.
Susahnya perjuangan para pahlawan dan rakyat Indonesia mengusir penjajah dari Negara Indonesia tercinta ini, makanya dengan begitu kita harus menjaga kemerdekaan dan kesatuan negara kita ini agar tidak ada negara lain yang akan menjajah Indonesia lagi.. Merdeka...